Raksa sengketanya tinggi
Lidah bertikam tak berhenti
Pujukkan hati untuk tenang
Surutkan amarah
Yang bengang--
Jangan jadi bangang--
Tarik hembuslah--
Sedut helalah--
Nafas maaf
Pada pemilik dunia ini
Kerna khilaf lampau
Ialah sumbu dan
percikkan apinya.
No comments:
Post a Comment