Thursday, 11 September 2014

Dua puluh satu (21)

21
Angkanya nampak besar
Tapi sikit--
Mungkin tak banyak aku
Menimba--
Mengaut--
Mengira--
Untuk pengalaman
Sama pengetahuan--
21 ini,
Aku sedar
Zaman riang aku selama
Hanya hidup berteman suka
Tak peduli tentang siapa
Sampai satu tahap
Dimana satu telunjuk
Aku menunjuk
Ke arah titik hitam mereka
Sedangkan yang putih itu
Aku tak kira--
Aku fikir
Yang berlitup di kepala
Lebih mulia--
Lelaki perempuan
Apa aku hairan?--
Bukan cara aku
Menilai orang
Biar dikata tak arif
Dengan hujah
Macam peguambela
Dan tak cekap
Macam Sherlock--
Siapa aku nak menghukum
Tiap-tiap makhluk dicipta Tuhan--
Tapi dalam 21,
Aku kenal insan
Kenal latar belakang
Tempat persinggahan
Semua bakal penghuni akhirat--
Di mana apa yang aku sangka
Tentang manusia
Bukanlah tepat--
Karma--
Takdir--
Qada' Qadar--
Biar..
Biar Tuhan saja laksanakan
Kerja-kerja Dia--

Marcapada 21--
Aku gembira
Mereka yang ragamnya lebih dua tiga
Langsung atau tidak
Sudah mengajar aku
Tentang dunia pancaroba--
Terima kasih.




Masih pada dia

Dan bila tahu
Watak cuma biasa-biasa
Bukanlah itu pilihan dia
Tapi hati ini
tetap punya ruang
Kiranya dia
Berubah fikiran
Bukan sekadar ruang kosong dipelaminan.
Akan aku tunggu..





Wednesday, 10 September 2014

Alkisah kain

Aku tahu
Kalau kain aku tercarik tiba-tiba
Walaupun lubangnya kecil
Aku tak perlukan orang lain
Untuk jaga.
Susah.
Walau sikit calar yang dia nampak
Ceritanya macam besar luka.
Bukan nak rawat.
Tapi 'kekwat'--
Oleh itu,
Terima kasih kepada yang bersungguh
Dan sanggup jadi hamba abdi
Jadi tukang jaga tepi kain orang
Malangnya
Aku tak perlukan
Sebab aku 'tukang jahit profesional' untuk tutup semua cacat cela hidup aku.
Oh ya--
Jangan lupa perhati kain sendiri.










Tuesday, 9 September 2014

Apa status kita?

Saat kulihat senyummu
Bibir kuturut mengikut
Apakah ini takdirku?
Saat kau hadirkan diri
Kurasa indahnya hari ke hari
Apakah ini bisikan hati?
Dan kucoretkan lagu
Tanda hatiku berbicara
Teristimewa untukmu..
Dan kita
Menyanyilah
oh kita ciptakan
Memori bersama
Kau hayatilah
Pastikan kau mengerti semua
Takku peduli oh dengan lagak gayamu
Yang bersahaja
Akan kupandang dirimu
Yang tak berpura-pura
Akan kuhargai tiao detik
Masa kita bersama
Dan kuterima
Dirimu seadanya.
Yang setia--
Walau kau tak menyatakan
Masih kah ada harapan?
Walau apa ketentuan
Ku bersedia merelakan
Takkan ku lupakan--.
[080114]

-----------------------------------------------------------
Perkataan yang sangat literally pada aku untuk ditunjukan kepada orang yang aku suka dalam diam yang tak pasti ending dia bagaimana. Sungguhpun satu hari aku kena lepaskan, sekurang-kurangnya aku tak sakit.




Apa yang kau cari?

aku perlu Ramah lagi dengan tuhan
Erat
sedangkan Zikir aku kurang dilidah
apatah lagi mengabaikan Enakmen yang di'qul'kan
erghh.... hina
sudahlah menumpang dipojok dunia
meninggi hidung pula guna
nikmatnya alpa.
tercari-cari aku Kredibiliti sebagai hamba
pesan ulama'--
Ikut saja.
jika diizinkan
kau akan dapat
limpah ruahnya kurnia
dunia akhirat
usaha--
cari--
tak berterusan dapat
sebagaimana kau cari
"huruf besar" dalam kata di atas
kumpul
dan kau akan faham kenapa--



Monday, 8 September 2014

Halimunan bukan aku.

Adakalanya
Aku menjerit
Tak siapa yang dengar--
Bila aku patah bicaranya
Tak siapa yang peduli--
Bila aku berlari
Tak siapa yang kejar--
Apa aku ini semut?
Pijak aku tak mati?

Kecil saja pada mata mereka--
Tak apa.
Betul aku kata tak apa--
Mungkin salah aku
Keluarkan semuanya dari hati
Tapi tak berbunyi.
Aku sembunyikan nestapa
Disebalik tirai ketawa--
Tak apa--
Mereka ada semua
Mata--
Telinga--
Tapi enggan dengar
Cari--
Apa yang tertiris.
Entah--
Dalam aku bertinta
Aku tak suka
Penat lelahkan orang untuk duduk
Langsaikan apa yang tertunggak
Pada hidup aku--
Cukup sekadar satu.
Tegur.
Aku ada.
Maka tegur aku--